Your Ad here ...



Product ...

Services ...

Other things ...

Kamis, 08 November 2007
Suatu Hari di KRL Jabotabek.

Biar hemat aku memutuskan naik kereta api dari stasiun Kali bata menuju bogor. Tumben-tumbenan hari senin siang kereta yang aku naiki penuh sesak. Bener-bener sesak sampai-sampai bayi pada nangis karena kepanasan dan kurang udara. Aku yang sedang puasa syawal waktu itu sampai hampir batal gara-gara gak kuat dan mau pingsan.

Kadang aku ga habis pikir, kok ya mas-mas dan bapak-bapak yang duduk di kereta itu suka ngga punya perasaan kasihan atau iba pada ibu-ibu hamil atau ibu-ibu yang bawa anak dan mempersilakan duduk pada mereka. Kejadian ini bukan sekali dua kali aku lihat. Kalau ibu-ibu di kereta belum ngomel-ngomel, kaum pria tetep diem di tempat dan tidak bergeming dari tempat duduknya. Ada yang (pura-pura) tidur, ada yang cuek aja baca koran, ada yang asyik aja pacaran di tempat umum. Yang lebih parah pura-pura bego seolah tidak ada kejadian apa-apa. Padahal di depan dia ada anak kecil yang menangis menjerit-jerit di gendongan ibunya. Sementara ibunya dalam keadaan capek dan panas berusaha membujuk anaknya agar tenang. Kalau aku sedang duduk mungkin aku berikan tempat dudukku untuk ibu dan anak itu, tapi posisiku juga sedang berdiri. Biasanya kalau si anak udah menjerit-jerit, ibu-ibu yang duduk mempersilakan duduk pada ibu dan anak tersebut. Padahal di situ juga banyak laki-laki berusia tanggung, tapi kok ga peduli gitu ya. Bukannya saya menuduh laki-laki tidak punya perasaan, tapi kok ya memang begitu kenyataannya. Ada cerita seorang mahasiswa sampe diomelin ibu-ibu di kereta gara-gara cuek aja baca buku di kereta. Ketika ditanya kenapa ngga mau membagi tempat duduk, si mahasiswa itu bilang dia sedang belajar buat ujian. Terang aja ibu itu marah-marah ”heh mahasiswa, emangnya lo ga punya rumah apa, sampe harus belajar di kereta, orang belajar tuh di rumah bukan di kereta”. Mahasiswa juga ga mau kalah dan menjawab ”tapi saya mau ujian”. Enggak mau menyalahkan mahasiswa yang akhirnya turun di stasiun pondok cina tersebut, tapi apa emang begitu ya sikap anak muda pada orang yang lebih tua. Bagaimana kalau dia adalah ibu kita, masih berani membentak juga?

Label: